Ahlan Wa Sahlan...!!!

Ahlan Wa Sahlan...!!!

Motivasi


PRIORITASKAN WAKTU DENGAN BAIK

Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan “Kalau saja WAKTU bisa dibeli, betapa ingin saya membeli WAKTU milik orang-orang yang menganggur itu agar semuanya menjadi amal yang produktif dalam dakwah, karena kewajiban jauh lebih banyak daripada WAKTU yang tersedia”.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas juga dikatakan ”Ada dua nikmat dimana banyak orang yang tertipu dengan keduanya, yaitu: NIKMAT SEHAT dan WAKTU LUANG”. 

Kalimat waktu adalah uang, dan waktu adalah pedang juga sudah sangat sering terdengar ditelinga kita. Waktu diibaratkan seperti pedang, yaitu sangat tajam dan jika kita salah mempergunakannya, maka diri kita sendiri yang akan terkena pedang tersebut.

Waktu memang sangat penting, tetapi banyak orang salah dan bahkan banyak orang membuang-buang waktu. Setiap orang mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam sehari, orang hebat mempergunakan waktu itu dengan hal-hal yang bermafaat, baik bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Sebaliknya, orang bodoh menghabiskan waktu yang dimiliki dengan hal-hal yang bisa dibilang tidak bermanfaat, seperti: duduk diwarung kopi, jalan sana-jalan sini tanpa tujuan yang pasti, hura-hura, dan hal-hal lain yang tidak bermanfaat. 

Apakah kita pernah berpikir? Diluar sana banyak orang yang tidak cukup waktu untuk menjalankan kewajibannya. Waktu yang tersedia tidak sebanding dengan kewajiban yang ia miliki. Sayangnya orang yang mempunyai banyak kewajiban tersebut tidak dapat membeli waktu pada orang-orang yang menganggur dengan waktunya.

Prioritaskan waktumu dengan sebaik-baiknya, karena setiap detik waktu yang telah berlalu tidak dapat diulang kembali. Waktu tidak dapat ditukarkan dengan uang berapapun besar jumlahnya, begitulah sangat berharganya waktu. Maka pergunakanlah waktu kita dengan sebaik-baiknya, karena semua waktu yang engkau miliki kelak Allah pasti akan meminta pertanggungjawabannya. Isilah waktu luang kita dengan pekerjaan yang diridhai oleh Allah, sehingga pekerjaan itu dapat menghasilkan buah yang manis untuk kita cicipi kelak diakhirat.

Imam Al-Hasan Al Basri berkata: “Wahai anak adam sesungguhnya kalian adalah kumpulan hari demi hari, tatkala berlalu suatu hari maka berkuranglah umurmu”.

Waktu kita adalah sekarang, karena waktu yang lalu telah menjadi sejarah dan tidak dapat diulang kembali, dan waktu yang akan datang masih belum jelas apakah Allah masih mengizinkan kita untuk memilikinya atau tidak. Jadi programkanlah dengan baik waktu yang kita miliki saat ini, bila perlu tuliskan agenda yang ingin kita lakukan hari ini, dan jika dalam satu waktu ada dua agenda yang ingin kita lakukan, maka lihatlah yang mana diantara dua agenda tersebut yang lebih penting.

“Jangan pernah menyesali sedetik pun waktu yang telah berlalu dalam hidup kita, meskipun sedetik waktu itu baik atau pun buruk, karena kedua-duanya sama pentingnya. Detik yang baik memberikan kebahagiaan, dan detik yang buruk memberikan pengalaman”.

Ibnu Mas’ud Radhiyallahuanhu berkata: “Tidaklah aku menyesali atas sesuatu seperti penyesalanku atas berlalunya satu hari dan mataharinya terbenam, umurku berkurang, akan tetapi tidak bertambah amalanku pada hari itu.”

Mulai saat ini pergunakanlah waktu kita dengan sebaik-baiknya untuk berbuat yang bermanfaat, jangan menunda-nunda pekerjaan yang ingin kita lakukan karena belum tentu esok hari bahkan sedetik kedepan pun kita tidak bisa memastikan apakah Allah masih memberi umur panjang kepada kita atau tidak.

Umar bin Abdul Aziz berkata: “Sesungguhnya siang dan malam itu berbuat padamu (terus berputar bergantian lenyap) maka beramallah pada siang dan malam.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar